Hasil Penelitian

Hasil Penelitian dengan Judul

Peran dan Kompetensi Penyuluh Pertanian Pada Pembangunan Pertanian di Kabupaten Lamongan 
  Tujuan Penelitian
1.    Untuk  mengetahui peta kondisi peran  dan kompetensi penyuluh pertanian
2.    Untuk mengetahui hubungan Peran dan Kompetensi Penyuluh pertanian terhadap                pelaksanaan tugas penyuluh pertanian
3.    Untuk  mengetahui kelemahan,  kekuatan , tantangan dan peluang peran dan kompetensi     penyuluh pertanian

 Manfaat Penelitian
1.    Memberikan sumbangan informasi dan pemikiran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten      Lamongan tentang peta kondisi penyuluh pertanian
 2. Memberikan sumbangan informasi dan pemikiran  kepada Pemerintah Daerah                                               tentang strategi peningkatan peran dan kompetensi penyuluh pertanian

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT

Hasil Penelitian

Tabel 5.20.  Matrik Analisis SWOT


  























Strenght (S)
Terdapat penyuluh yang berusaha mendapatkan sertifikasi  penyuluh pertanian walaupun biaya relatif tinggi
Terdapat beberapa penyuluh yang setia mendampingi petani
Telah meningkat jumlah penyuluh yang berpendidikan  tinggi (S2)
Niat untuk maju/ berkembang  dari Penyuluh Pertanian



Weaknesses (W)

Penyuluh pertanian Kurang percaya diri

Orientasi pendampingan pada petani  kurang jelas

Pendidikan penyuluh Tenaga Honorer Lepas bukan dari pertanian, perikanan, peternakan sehingga menghambat pelaksanaan tugas

Menurunnya peran penyuluh

Penyuluh jarang melaksanakan pemetaan potensi dan wilayah secara optimal

Pendokumentasian / pengarsipan penyuluh relatif lemah

Pengetahuan penyuluh tentang fasilitasi insentif harga, supply input, kredit, pembenihan dan pemasaran masih relatif kurang

Materi penyuluhan yang diberikan pada petani bukan hasil uji coba penyuluh

Memfasilitasi dengan metode pendidikan Paedagogi

Penyuluh berbisnis sehingga memihak pada salah satu produk pertanian

Pelaksanaan pekerjaan tidak optimal karena Perangkapan pekerjaan penyuluh disebabkan penyuluh lainnya telah pensiun

Keterlambatan penyuluh merespon kebutuhan petani, atau  tantangan yang berkembang di masyarakat


Opportunity (O)

STRATEGI  SO
STRATEGI WO

Terdapat wacana akan diadakan Perda Provinsi Jatim tentang Penyelenggaraan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan kehutanan di tingkat Provinsi Jatim yakni BAKORLUH dan ditingkat Kabupaten adalah BAPELUH atau digabungkan dengan Kantor Ketahanan Pagan






Bantuan gaji untuk  dua bulan dari Kabupaten Lamongan pada Tenaga Harian Lepas (THL) yang hanya di gaji sepuluh (10) bulan saja






Pemda Memiliki kewenangan untuk mengelola penyuluh pertanian berdasarkan UU no 32 Tahun 2004 dan UU no 16 tahun 2006








Hak Petani untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan Undang Undang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan kehutanan (UUSP3K) no 16 tahun 2006



Pemda Memiliki Gedung Balai Penyuluhan yakni gedung BPP



Peningkatan pendidikan penyuluh (S2)



  maka  Strategi yang dapat dilaksanakan adalah meningakatkan kemampuan dan ketrampilan sehingga dapat mengisi posisi yang ada di insitusi penyuluhan yang akan di bentuk BAPELUH

Pada kondisi dimana gaji untuk tenaga honorer lepas (THL) hanya sepuluh bulan maka Pemerintah perlu meningkatkan pendanaan pada sistem penyuluhan yakni dengan meningkatkan BOP  karena Tenaga Honorer Lepas menjadi aset pemerintah daerah
 
  Penguatan peran dan kompetensi Penyuluh Pertanian melalui pendidikan dan pelatihan diprioritaskan pada penyuluh yang berprestasi hal ini akan merangsang penyuluh pertanian lainnya untuk mencontoh.
 Terdapat prioritas bagi penyuluh pertanian yang bekerja secara baik, yakni dengan diprioritaskan untuk mengikuti setifikasi dengan pemberian subsidi untuk mengikuti diklat sebelum mengikuti proses seleksi sertifikasi penyuluh pertanian
  Meningkatkan  sarana prasarana penyuluhan agar petani mendapat pelayanan yang baik dari penyuluh pertanian

  Pemanfaatan gedung BPP untuk tempat koordinasi dan sinkronisasi permasalahan dan penyelesaiannya secara periodik dan berkesinambungan

  PEMDA memberikan penghargaan khusus dan menjadikan penyuluh yang berprestasi tersebut sebagai local point di wilayahnya


Strategi yang dapat diterapkan  adalah mengupaya untuk mendorong terbentuknya Insititusi bagi penyuluh pertanian,tidak hanya diadakan institusi bagi penyuluh pertania tetapi juga menyusun programa pertanian yang didasarkan pada need assesment pada petani sehingga terdapat programa penyuluhan pertanian yang betul betul dibutuhkan petani dan terdapat target kinerja yang selalu dipantau perkembangannya.


Gaji pada penyuluh pertanian dengan status THL yang hanya 10 bulan , dan Pemda menggaji 2 bulan lanjutannya, padahal penyuluh selama ini masih kurang bekerja secara optimal maka perlu diterapkan strategi pemberian BOP yang layak untuk keperluan penyuluh pertanian


Pemerintah Daerah perlu untuk meningkatkan monitoring dan evaluasi secara bulanan bukan hanya satu tahunan, mengevaluasi laporan kinerja penyuluh pertanian







Mewajibkan penyuluh pertanian untuk mendampingi penyuluh yang menjadi local point agar dapat belajar bersama




Menjadikan gedung BPP sebagai tempat belajar bersama , berdiskusi dengan sesama penyuluh dari lintas pendidikan lainnya

Threat (T)

STRATEGI (ST)

STRATEGI  (WT)




Terdapat perbedaan perlakuan dari PEMDA pada penyuluh pertanian dan penyuluh tenaga honorer lepas  (THL)

Strategi yang dapat diterapkan adalah memberikan insentif  yang layak kepada penyuluh THL karena penyuluh THL telah menjadi asset daerah, diprioritaskan pada penyuluh pertanian yang kinerjanya baik


Menghapus perbedaan perlakuan pada penyuluh PNS dan penyuluh THL, dalam hal kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan terutama pada penyuluh pertanian THL yang pendidikannya bukan dari pertanian , pemberian sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaa tugas

Adanya Otonomi daerah yang menyebabkan Penyuluh pertanian mengikuti aturan yang ada pada daerah kota/ kabupaten yang kurang berpihak pada peran penyuluh
Mendorong diterbitkanya perpres agar pemda dapat memperhatikan penyuluh pertanian
Menyusun BAKORLUH di tingkat Kabupaten dan meningkatkan keberpihakan pada penyuluh, monitoring evaluasi yang berkelanjutan sehingga penyuluh pertanian dapat diawasi secara baik, yang nantinya  terdapat data kualitas penyuluh pertanian

Penyuluh tidak memiliki institusi atau organisasi untuk berhimpun  penyuluhan (BAPELUH)
Mendorong diterbitkannya perpres agar pemda dapat memperhatikan penyuluh pertanian dan penyuluh pertanian dapat menyusun programa penyuluhan dengan baik
Mendorong diterbitkannya perpres agar pemda dapat memperhatikan penyuluh pertanian , diterapakannya monev pada penyuluh pertanian, seleksi pada penyuluh pertanian agar penyuluh pertanian selalu melaksanakan tugas dengan baik

Masyarakat tani yang meminta penyuluh serba bisa
Pemetaan wilayah berdasarkan masalah, pemetaan potensi penyuluh perlu dilaksankan dan dilanjutkan dengan peningkatan kompetensi penyuluh.
Penguatan  penelitian dan rekayasa teknologi bekerjasama dengan Perguruan tinggi yang dapat dilatihkan pada penyuluh agar penyuluh mampu menjawab tantangan untuk menyelesaikan permasalahan petani yang selalu mengalami pengembangan
Penguatan terus menerus terutama pada penyuluh THL  yang pendidikannya tidak berasal dari pertanian, melaksanakan seleksi ulang , apabila penyuluh tidak memenuhi syarat  maka dapat diganti, menyusun aturan bahwa penyuluh yang lebih terampil

Tidak ada lahan pertanian yang dapat digunakan oleh penyuluh untuk melakukan uji coba inovasi baru
Pemerintah daerah memfasilitasi penyuluh pertanian melakukan uji coba di  Demfarm (Demonstrasi Farm)  yang dapat digunakan kelompok tani dan damarea (Demonstrasi Area) yang dapat digunakan bersama gabungan kelompok tani
Peningkatan pengetahuan dan  ketrampilan penyuluh serta peningkatan motivasi dan etos kerja penyuluh yang belum bekerja secara optimal

Biaya Operasional Penyuluhan yang relatif minim
Peningkatan Biaya Operasional agar penyuluh dapat melaksanakan tugas dengan baik
Selain peningkatan biaya  operasional bagi penyuluh tetapi sebaliknya perlu juga ada pengurangan BOP apabila penyuluh mangkir dari tugasnya

Pekerjaan ganda penyuluh yakni sebagai penyuluh dan tugas dari dinas dimana penyuluh ditempatkan
Mendorong diterbitkannya perpres agar pemda dapat membentuk institusi bagi tempat penyuluh berhimpun dan bekerja sebagai penyuluh yang tanpa dibebani pekerjaan dari Dinas
Menetapkan target kinerja penyuluhan pertanian di Kabupaten Lamongan sehingga dapat digunakan sebagai acuan penyuluh pertanian untuk melaksanakan tugas. Target Kinerja yang jelas  dilengkapi dengan waktu capaian, indikator keberhasilan.
Penetapan Reward dan Punishment
Mendorong diterbitkannya perpres agar pemda dapat membentuk institusi bagi tempat penyuluh berhimpun dan bekerja sebagai penyuluh yang tanpa dibebani pekerjaan dari Dinas, bagi penyuluh pertanian yang kurang bekerja secara optimal perlu untuk  diprioritaskan mendapat perhatian lebih.yakni dengan diberi pendidikan , pelatihan dan ketrampilan.

Syarat - syarat sertifikasi penyuluh masih memberatkan penyuluh
Peningkatan sosialisasi tentang sertifikasi penyuluh pertanaian, penjelasan tentang pentingnya pengarsipan  dari kegiatan yang telah dilaksanaka, proses dan akan direncanakan.
Bantuan subsidi
Ada prioritas bagi penyuluh yang berkinerja baik, tetapi bagi penyuluh pertanian  yang berkinerja tidak  baik perlu untuk didorong meningkatkan kinerjanya  

Biaya sertifikasi penyuluh yang relatif besar
Pemberian subsidi bagi penyuluh yang melaksanakan diklat sebelum ujian kompetensi dalam rangka mendapatkan sertifikat penyuluh
Pemmberian subsidi bagi penyuluh yang melaksanakan diklat sebelum ujian kompetensi dalam rangka mendapatkan sertifikat penyulluh bagi penyuluh pertanian yang berkinerja kurang perlu diberi dorongan.

Tunjangan setelah lulus  sertifikasi belum jelas nominal dan waktu pembayaran
Peningkatan transparansi Pemerintah pusat  dalam penentuan tunjangan sertifikasi penyuluh
Peningkatan transparansi Pemerintah pusat  dalam penentuan tunjangan sertifikasi penyuluh

Peralatan (Sepeda motor) dan sarana prasarana (Komputer dan printer)  yang minim untuk melaksanakan tugas
Peningkatan Peralatan (Sepeda motor) dan sarana prasarana (Komputer dan printer)  yang minim untuk melaksanakan tugas, tetapi tetap dengan memperhatikan kinerja penyuluh.
Peningkatan kinerja penyuluh pertanian yang kinerja kurang baik, Sana prasarana lebih di  prioritaskan bagi penyuluh pertanian yang berkinerja baik, hal ini mendorong penyuluh pertanian yang berkinerja  kurang dapat termotivasi.

Kurangnya pelatihan untuk menunjang penyusunan laporan, menulis karya ilmiah, melakukan penelitian, penggunaan sarana internet  yang dapat digunakan sebagai syarat  untuk mengikuti sertifikasi penyuluh
Peningkatan pelatihan dan ketrampilan untuk menyusun laporan, teknik penulisan menulis karya ilmiah,  kemampuan penggunaan internet
Dampingan dari penyuluh yang berkinerja baik pada penyuluh yang bukan dari lulusan pertanian dan kinerja kurang optimal

Tidak ada alokasi  anggaran untuk menyusun programa penyuluhan pertanian
Sosialisasi dari Dinas yang menjadi induk tempat berhimpunnya penyuluh pada pemerintah daerah tentang penting penyusunan programa penyuluhan
Sosialisasi dari Dinas yang menjadi induk tempat berhimpunnya penyuluh pada pemerintah daerah tentang penting dan urgennya penyusunan penyusunan programa penyuluhan

DPRD masih kurang berpihak pada penyuluh pertanian
Sosialisasi pada DPR sebagai legeslasi kebijakan  tentang penting dan urgennya  penyuluh pertanian
Sosialisasi pada DPR sebagai legeslasi kebijakan  tentang penting dan urgennya penyusunan penyusunan programa penyuluhan

Programa penyuluhan pertanian bukan hasil dari need assesment petani
Penetapan target kinerja yang didasarkan pada need assesment partisipatif dengan petani
Penetapan target kinerja yang didasarkan pada need assesment partisipatif dengan petani

Proses penyuluhan yang tidak langsung nampak manfaatnya sehingga terkesan tidak meningkatkan PAD tetapi membutuhkan dana
Sosialisasi pada PEMDA , DPR, Pemangku kepentingan yang lain oleh Dinas tempat penyuluh berhimpun tentang penting dan urgennya  penyuluhan pertanian bagi peningkatan manfaat  pembangunan pertanian
Sosialisasi pada PEMDA , DPR, Pemangku kepentingan yang lain oleh Dinas tempat penyuluh berhimpun tentang penting dan urgennya  penyuluhan pertanian bagi peningkatan manfaat  pembangunan pertanian

Lembaga Penyuluhan Pertanian yang berubah ubah
Mendorong diterbitkanya perpres agar pemda dapat memperhatikan lembaga penyuluh pertanian
Mendorong diterbitkanya perpres agar pemda dapat memperhatikan lembaga penyuluh pertanian

Supervisi tidak berjalan dengan  baik
Dilaksanakan monitoring dan evaluasi secara terkoordinir melibatkan gugus tugas (Dinas, DPR, Dunia usaha, Pergurua tinggi dan LSM)
Dilaksanakan monitoring dan evaluasi secara terkoordinir melibatkan gugus tugas (Dinas, DPR, Dunia usaha, Perguruan tinggi dan LSM)

Penyuluh pertanian perempuan memerlukan bantuan apabila penyuluhan dilaksanakan di waktu  malam hari
Penyusunan programa penyuluhan , diatur sehingga pelaksanaan penyuluhan dapat dicari waktu yang tidak malam hari bagi penyuluh perempuan
Penyusunan programa penyuluhan , diatur sehingga pelaksanaan penyuluhan dapat dicari waktu yang tidak malam hari bagi penyuluh perempuan

Masih Relatif Sedikit penyuluh yang memiliki sertifikasi penyuluh pertanian
Peningkatan kemampuan/ kompetensi serta subsidi bagi penyuluh yang akan mengikuti sertifikasi dengan ada prioritas bagi penyuluh yang berkinerja baik.
Peningkatan kemampuan/ kompetensi serta subsidi bagi penyuluh yang akan mengikuti sertifikasi dengan ada prioritas bagi penyuluh yang berkinerja baik.

Biaya sertifikasi Penyuluh Pertanian  yang relatif  tinggi
Pemberian subsidi pada kegiatan diklat  untuk peningkatan kapasitas penyuluh pertanian sebelum pelaksanaan uji kompetensi
Pemberian subsidi pada kegiatan diklat  untuk peningkatan kapasitas penyuluh pertanian sebelum pelaksanaan uji kompetensi

Kuota sertifikasi penyuluh yang relatif kecil karena satu kabupaten hanya 2 (dua) orang pertahun
Mendorong pemerintah pusat untuk menambah kuota peserta sertifikasi penyuluh
Mendorong pemerintah pusat untuk menambah kuota peserta sertifikasi penyuluh

Pendidikan dan pelatihan  (DIKLAT) pada penyuluh kurang dalam jumlah dan variasi materi penyuluhan
Peningkatan DIKLAT baik jumlah dan variasi materi penyuluhan, dengan output penyuluh pertanian mampu melaksanakan tugas dan ditindak lanjuti dengan monitoring evaluasi kinerja penyuluh apakah lebih baik dalam melaksanakan tugas
Peningkatan DIKLAT baik jumlah dan variasi materi penyuluhan, dengan output penyuluh pertanian mampu melaksanakan tugas dan ditindak lanjuti dengan monitoring evaluasi kinerja penyuluh apakah lebih baik dalam melaksanakan tugas

Terdapat perbedaan perlakuan pada penyuluh pertanian PNS PEMDA lamongan  dengan penyuluh tenaga honorer lepas  (THL) dalam DIKLAT
Memberikan kesempatan bagi penyuluh THL yang berprestasi untuk mendapat prioritas DIKLAt sehingga dapat meningkatkan kemamuan pada penyuluh lainnya
Menawarkan peningkatan kemampuan melalui DIKLAT tetapi dengan persayaratan telah melaksanakan kegiatan dengan optimal. Strategi ini akan mendorong penyuluh yang belum bekerja dengan  baik akan meningkatkan kinerjanya

Adanya Otonomi daerah yang menyebabkan Penyuluh pertanian mengikuti aturan yang ada pada derah kota/ kabupaten yang kurang berpihak pada peran penyuluh pertanian
Otonomi yang tidak berpihak pada proses kerja penyuluh pertanian tetapi terdapat penyuluh pertanian yang mau berkembang maka strategi yang dapat diterapkan adalah  Terdapat Perpres yang mendorong Kota/Kabupaten untuk segera membentuk badan koordinasi penyuluh pertanian
Otonomi yang tidak berpihak pada proses kerja penyuluh pertanian apalagi terdapat penyuluh pertanian yang lemah kinerjanya  maka strategi yang dapat diterapkan adalah  mendorong Perpres yang mendorong Kota/Kabupaten untuk segera membentuk badan koordinasi penyuluh pertanian




KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian peran dan kompetensi penyuluh pertanian dengan menggunakan analisis diskriptif dan analisis sWOT dapat disimpulkan sebagai berikut.
 Kesimpulan
1.    Pemilihan Startegi dengan menggunakan matriks empat kuadran adalah Turn around
2.    Pemilihan Strategi dengan menggunakan gabungan antara Kekuatan dan Peluang (SO) adalah Membentuk lembaga penyuluh pertanian, peningkatan sarana prasarana , BOP pada penyuluh PNS dan THL, dan prioritasi pada penyuluh yang berkinerja baik untuk ikut sertifikasi
3.    Pemilihan Strategi dengan menggunakan gabungan antara Kekuatan dan Peluang (ST) adalah laksanakan pemetaan wilayah, Peningkatan Penelitian, pengadaan demfarm, sosialisasi sertifikasi, transparansi pemerintah , penetapan target kinerja penyuluh, laksanakan MONEV dan peningkatn kouta sertifikasi penyuluh pertanian.
4.    Pemilihan Strategi dengan menggunakan gabungan antara Kekuatan dan Peluang (WO) adalah laksanakan Monitoring Evaluasi agar dapat dipantau kinerja penyuluh
5.    Pemilihan Strategi dengan menggunakan gabungan antara Kekuatan dan Peluang (WT) adalah  hapus perbedaan antara tenaga penyuluh PNS dengan THL TB PP,, Membentuk BAKORLUH, Penggantian Tenaga THL yang kurang baik kinerjanya dan penyusunan programa penyuluhan yang benar
Saran

1.    Perlu diadakan laboratorium , klinik agribisnis tempat berkonsultasi
2.    Pengembangan forum masyarakat untuk mengembangkan usahatani nelayan, pekebun, serta masyarakat didalam dan sekitar hutan dan memberikan umpan balik kepada pemerintah daerah
3.    Peningkatan kapasitas penyuluh PNS, THL , dan  swast a
4.    Perlu ada badan dimana tempat penyuluh berhimpun dan saling berkoordinasi dan bersinkronisasi.
5.    Mereposisi  Peran dan kompetensi  penyuluh pertanian


Komentar

Postingan Populer